tugas Resume Akuntansi Sektor Publik yang berjudul Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik, by : Eta Fatmawati, Ari Sakti, Yomas Ardian dan Eliana.
kalau ada yang mau download, monggo -> klik disini
KERANGKA
KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Diajukan
untuk memenuhi tugas Akuntansi Sektor Publik
Dosen
Pembimbing : Yeni Kuntari SE, M.Si, Akt
Disusun
Oleh:
1. Yomas
Ardian (1020003)
2. Elianah (1020012)
3. Ari
Sakti (1020015)
4. Eta
Fatmawati (1020024)
STIE
WIDYA MANGGALA
SEMARANG
2013
BAB
IV
KERANGKA
KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
4.1 Kerangka Konseptual Akuntansi
Sektor Publik
4.1.1
Tujuan
dan Peranan Kerangka Konseptual ASP
·
Kerangka dasar merupakan konsep yang
mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan dalam sektor publik untuk
kepentingan eksternal.
·
Tujuan kerangka dasar:
a) Tim
penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dalam pelaksanaan tugasnya,
b) Penyusunan
laporan keuangan,
c) Auditor
(BPK),
d) Para
pemakai laporan keuangan sektor publik
·
Penggunaan kerangka dasar sebagai acuan
oleh komite penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dalam
pengembangan standar akuntansi keuangan sektor publik di masa depan dan dalam
peninjauan kembali terhadap standar akuntansi keuangan sektor publik yang
berlaku.
4.1.2
Ruang
Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
·
Kerangka dasar membahas:
a) Tujuan
laporan keuangan sektor publik
b) Karakteristik
kualitatif
c) Definisi,
pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan
d) Konsep
ekuitas serta pemeliharaan ekuitas
·
Leporan keuangan sektor publik
dihasilkan dari proses pelaporan keuangan dalam organisasi sektor publik.
·
Menurut IPSAS, laporan keuangan minimum
organisasi sektor publik yang harus dihasilkan meliputi laporan posisi
keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan aktiva/ekuitas neto, laporan arus
kas, perhitungan anggaran dan catatan atas laporan keuangan.
4.1.3
Tujuan
Laporan Keuangan Sektor Publik
·
Tujuan umum pelaporan keuangan sektor
publik:
a)
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan dan
mendemostrasikan akuntabilitas entitas,
b)
Info mengenai sumber-sumber, alokasi,
dan penggunaan sumber daya finansial,
c)
Info mengenai bagaimana entitas mendanai
aktivitasnya dan memenuhi persyaratan kasnya,
d)
Info yang berguna dalam mengevaluasi
kemampuan entitas untuk mendanai aktivitasnya dan kewajiban,
e)
Info tentang kondisi keuangan dan
perubahan didalamnya,
f)
Info yang berguna dalam mengevaluasi
kinerja entitas atas hal biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
·
Elemen-elemen dalam laporan keuangan
sektor publik:
a)
Aktiva,
b)
Kewajiban,
c)
Aktiva/ekuitas neto,
d)
Pendapatan,
e)
Biaya-biaya,
f) Arus
kas
4.1.4
Asumsi
Dasar
·
Dasar Akrual
Laporan keuangan sektor
publik meliputi berbagai transaksi masa lalu dan peristiwa terkait yang
mempengaruhi pengambilan keputusan secara ekonomi.
·
Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan sektor
publik disusun atas dasar kelangsungan usaha entitas saat sekarang dan masa
depan.
4.1.5
Karakteristik
Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik
·
Empat karakteristik kualitatif pokok:
1)
Dapat dipahami
Pemakai diasumsikan
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi, bisnis, dan
akuntansi, serta mempunyai kemauan untuk belajar tetnang informasi yang
disampaikan.
2)
Relevan
Dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai laporan.
3)
Keandalan
Bebas dari pengertian
yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya.
4)
Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat
membandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi tren posisi dan kinerja keuangan.
·
Karakteristik lainnya:
1)
Materialitas
Dapat diinterprestasikan
sebagai ambang batas hasil penerapan informasi sesuai dengan salah satu
karakteristik kualitatif pokok.
2)
Penyajian jujur
Informasi harus
menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya
disajikan atau yang wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
3)
Subtansi mengungguli bentuk
Substansi transaksi
atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk
hukum.
4)
Netralitas
Informasi harus dapat
diarahkan pada kebutuhan umum pemakai.
5)
Pertimbangan sehat
Penyusun laporan
keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu.
6)
Kelengkapan
Informasi dalam laporan
keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
4.2 Elemen Laporan Keuangan Sektor
Publik
·
Definisi pos-pos dalam pengukuran posisi
keuangan:
a) Aktiva
Sumber yang dikendalikan oleh suatu
entitas sebagai hasil dari peristiwa masa lalu. Dari sumber-sumber tersebut,
manfaat ekonomi masa depan atau jasa potensial yang mengalir masuk ke entitas,
diharapkan ada.
b) Kewajiban
Hutang masa kini daru suatu entitas yang
timbul dari peristiwa masa lalu. Dengan demikian, penyelesaian hutang itu
merupakan arus keluar sumber-sumber yang dimiliki suatu entitas dengan manfaat
masa depan atau jasa potensial.
c) Ekuitas
Hak residual aktiva pemerintah pusat/daerah
setelah dikurangi semua kewajiban.
- Pengukuran kinerja
Pendapatan bersih (surplus) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja.
·
Definisi unsur yang berkaitan dengan
pengukuran kinerja:
a) Pendapatan
(income)
Arus kas masuk selama periode pelaporan dengan
tujuan peningkatan aktiva/ekuitas neto, dan ini berarti peningkatan kontribusi
dari pemilik.
b) Biaya
(expense)
Pengurangan manfaat ekonomis masa depan
selama periode pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau konsumsi aktiva atau
kewajiban yang mengurangi distribusi ke pemilik.
- · Penyesuaian pemeliharaan modal
Revaluasi (restatement) aktiva dan kewajiban menimbulkan kenaikan atau
penurunan ekuitas.
4.3 Pengakuan dan Pengukuran Laporan
Keuangan Organisasi Sektor Public
1.
Pengukuran unsur laporan keuangan
Pengakuan
ini dapat dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam laporan kata-
kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkan ke dalam laporan posisi keuangan
atau kinerja keuangan. Persyaratan pengakuan pos yang memenuhi definisi suatu
unsur kalau :
a. Ada
kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dgn pos tersebut akan mengalir
dari ke dalam perusahaan
b. Pos
tersebut mempunyai nilai atau biaya yang
dapat diukur dgn andal
2. Probabilitas
manfaat ekonomi masa depan
Konsep probabilitas
digunakan dalam pengertian derajat ketidakpastian bahwa manfaat ekonomi masa
depan yang berkaitan dgn pos tersebut akan mengalir dari atau kedalam entitas.
3. Kendala
pengukuran
Kriteria pengakuan suatu pos yang kedua adalah ada tidaknya
biaya atau nilai yang dapat diukur dgn tingkat keandalan tertentu.
Suatu pos dapat
memenuhi syarat untuk di akui di masa
depan sebagai akibat dari peristiwa atau
keadaan yang terjadi kemudian.
4. Pengakuan
aktiva
Aktiva diakui dalam
laporan posisi keuangan jika kemungkinan besar msanfaat ekonominya di masa
depan atau jasa potensialnya akan diperoleh entitas dan aktiva tersebut
mempunyai nilai dan dapat diukur dgn andal. Aktiva tidak diakui , bila
pengeluaran terjadi dan manfaat ekonominya tidak mungkin mengalir ke dalam
entitasnya setelah periode akuntasi berjalan.
5. Pengakuan
kewajiban
Kewajiban diakui dalam
laporan posisi keuangan jika kemungkinan besar pengeluaran sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban
sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dgn andal.
6. Pengakuan
pendapatan
Pendapatan diakui kalau
kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang terkait dgn peningkatan aktiva atau
penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal
7. Pengakuan
biaya
Biaya diakui kalau
penurunan manfaat ekonomi masa depan telah terjadi dapat diukur dgn andal.
Biaya diakui atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos
pendapatan tertentu yang diperoleh.
Manfaat ekonomi
diharapkan timbul selama periode akuntansi dan hubungan dgn pendapatan hanya
dapat ditentukan secara luas atau tak langsung
Biaya diakui dalam
laporan kinerja keuangan atas prosedur alokasi yang rasional dan sistematis.
8.
Pengukuran unsur laporan keuangan
Pengukuran
adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukan setiap unsur
laporan keuangan sektor publik dalam posisi keuangan dan laporan kinerja
keuangan. Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran tertentu.
4.4
Perbedaan
Akuntansi Berbasis Kas dan Akuntansi Berbasis Akrual
4.4.1.
Berbasis Kas
Sistem
akuntansi ini hanya mengakui arus kas masuk dan kas keluar.Rekening keuangan
akhir akan dirangkum dalam buku kas.Dalam kasus ini,laporan keuangan tisak bisa
dihasilkan karena ketiadaan data tentang aktiva dan kewajiban.Data yang ada
hanyalah perimbangan kas.Penjualan hanya dicatat saat kas diterima,sehingga
tidak ada pos piutang.Pembelian dicatat saat kas dibayarkan,sehingga tidak ada
hutang.
Laporan
arus kas banyak dipakai dalam akuntansi bisnis,namun hanya sebagai tambahan
laporan pendapatan dan laporan posisi keuangan.Laporan ini lama kelamaan
digantikan oleh laporan aliran cadangan, yang sebaliknya justru tidak pernah nampak.
Akuntansi arus kas bukanlah pengganti akuntansi akrual.Akuntansi arus kas
dipraktikkan diberbagai sector public dan organisasi nonprofif, misalnya
rekening penerimaan dan pembayaran yang sederhana dari suatu kegiatan derma
kecil,dan yang terpenting terutama dalam jumlah uang yang digunakan adalah
rekening kas pemerintah yang opaling berdaulat.
Keuntungan
utama basis kas yaitu mudah dipahami dan juga ditafsirkan,Akibat
kesederhanaannya tidak membutuhkan biaya yabg banyak dan keahlian akuntansi
yang tinggi.Banyak manajer meragukan hasil basis akrual yang lebih
luas.Kepemilikan tidak bisa dipisahkan dari kemampuan pengendalian,sehingga
kesempatan manajer untuk memanipulasi laporan akuntansi menjadi
berkurang.Demikian juga laporan kinerja eksekutif yang diberikan ke
legislative.
Jenis
informasi yang tidak diberikan dalam laporan arus kas adalah modal dan
pendapatan.Tidak terdapatnya aktiva dan kewajiban didalam catatan perusahaan
itumengakbatkan tidak adanya catatan modal.Apabila pendapatan adalah
peningkatan modal, maka pendapatan tidak dapat diperhitungkan.Kelebihan
penerimaan atas pembayaran tak dapat disebut pendapatan,karena penerimaaaan
modal termasuk penerimaan.Kelebihan pembayaran atas penerimaan juga tak dapat
dinyatakan sebagai rugi,karena terpisah dari pembayaran yang mungkin memasukan
akuisisi aktiva.
Pemisahan
pendapatn dan aktiva tak hanya menunjukan gambaran pendapatan yang dapat
dipakai sebagai ukuran kinerja.Salah satu contoh adalah penyusutan modal
melalui penjualan aktiva modal.Penjualan tanah dan bangunan perusahaan sector
public Nampak sangat menguntungkan dalam jangka pendek.Jumlah penerimaaan dalam
rekening tahun pembayaran akan Nampak lebih baik.Namun yang terjadi adalah
nilai awal modal yang telah menyusut dan berkurang nilai aktiva perusahaan
secara keseluruhan yang mampu mendatangkan pendapatan.Jadi laporan arus kas
diperlukan untuk memberikan gambaran yang lengkap tentang apa yang terjaadi dan
akan terjadi.Kesimpulannya,akuntansi berbasis kas mampu menyediakan informasi
pentin dan objektif.Di sisi lain.informasi pendapatn dan modal serta biaya
operasional perusahaan selama periode tertentu tidak dapat dimunculkan.
4.4.2 Basis Akrual
Definisi
konsep akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada SSAP 2 adalah sebagai
berikut:
“Penerimaan dan biaya
bertambah(diakui karena diperoleh atau dimasukan tidak sebagai uang yang
diterima atau dibayarkan) sesuai satu sama lain dapat dipertahankan atau
dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi selama periode
bersangkutan”.
Kepastian
penerimaan secara hokum sangat ditentukan dengan faktur yang telah deterbitkan,
demikian juga kepastian munculnya biaya ditentukan dengan penerimaan
jasa/barang.Menurut metode biaya historis, modal diperhitungkan sebagai modal
awal investasi.Oleh sebab itu, tanah tidak terdepresiasi akan diungkapkan
sebesar nilai asset dikurangi biaya depresiasi.
Penerapan
basis akrual akan mempengaruhi system akuntansi yang digunakn, seperti
penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir pembukuan.Terkait dengan
itu,penerapan basis akrual mengutamakan laporan yang dihasilkan untuk
kepentingan kreditor dan debitor.Sehingga system akuntansi yang bangun dapat
dipilah yang berorientasi hutang atau yangberorientasi piutang.
Ragam
laporan dalam konsep akrual tidak dibuat seragam.Tiap organisasi sector public
mempunyai daftar laporab yang memungkinkan jumlahnua berbeda satu dengan yang
lain.Perbedaan yang terjadi lebih disebabkan karena perbedaan proses kerja
antar organisasi.Namun,persamaan juga terjadi dalam proses pelaporan posisi keuangan
dan pelaporan operasional diberbagai organisasi.Hail ini disebabkan alur
penerimaan dan pembyaran yang konsisten antar organisasi.
Penerapan
basis akrual dalam manajemen pemerintah daerah bisa dilakukan secara berbeda
dinandingkan lembaga public lainnya.Diberbagai negara pemerintah daerah sudah
menerapkan akuntansi berbasis akrual secara penuh,karena penerapannya dianggap
mudah dan sederhana.Namun di Indonesia tarik menarik perundangan dan
kepentingan telah menyebabkan pergeseran akuntansi anggaran dan akuntansi
cadangan ke akuntansi berbasis akrual menjadi lamban.
Keuntungan
dan kelemahan basis akrual
KEUNTUNGAN
|
KELEMAHAN
|
1. Penerimaan dan pengeluaran dalam laporan operasional berhubungan dengan penerimaan dan pemasukannya.
|
1. Penentuan pos dan besaran transaksi yang dicatat dilakukan oleh
individu yang mencatat.
|
2. Basis akrual menunjukan gambaran pendapatan.
|
2. Relevansi akuntansi akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan nilai historis dan inflasi.
|
3. Basis akrual dapat dijadikan alat ukur modal.
|
3. Penyesuaian akrual membutuhkan prosedur administrasi yang lebih
rumit,sehingga biaya lebih mahal.
|
|
4. Peluang memanipulasi keuangan yang sulit dikendalikan.
|
4.5
Konsep
Akuntansi Dana
Akuntansi dana adalah
salah satu alternatif sistem akuntansi sektor publik yang dikembangkan dari
basis kas dan prosedur pengendalian anggaran. Sistem akuntasi dana ini mengakui
transaksi perubahan saat komitmen disepakati.
ü Fungsi
dan permasalahan akuntansi komitmen
Fungsi
pertama akuntansi komitmen adalah pengendalian anggaran dasar pemikirannya
adalah manajer tak bisa mengendalikan
laporan bulanan dan juga proses menghasilkan transaksi terjadi peran manajer
akan menentukan berapa besar pencairan dari anggaran yang disepakati manajer
dapat menentukan pesanan dgn faktur yang akan dan tidak diterima. Permasalahan
akuntansi akural muncul dalam akuntansi komitmen manajer mempunyai masalah
pengeluran anggaran di bawah target dalam bulan tertentu, dimana penebusan
kekurangan tersebut dibebankan pada anggran periode berikutnya.
kalau ada yang mau download, monggo -> klik disini