eta story

Tak terasa, sudah semester 6 saat ini. Banyak hal yang masih ingin ku ketahui.

Sudah tak semester muda lagi, bukan waktunya untuk berjalan santai, namun lari. Yah lari, kata salah satu sahabat yang selalu memberi petuah disaat ada kesempatan untuk kami saling berbagi.

Ibarat sedang mengemudi kendaraan, Sesekali tetap melihat rambu, sesekali tetap melihat kaca spion agar tetap terkendali.

Dengan melihat, mendengar, meresapi kemudian mengikuti, tak ada detik yang ingin kulewati begitu saja. Tidak ingin merugi lagi, tidak ingin hanya dibuang secara Cuma-Cuma.

Sungguh Dia Maha Agung, Sungguh Dia Maha Kuasa, Sungguh,, segala puji hanya bagiMu.

Semua ini atas Engkau yang telah memberikan orang-orang sebagai perantara guna diri ini agar selalu belajar mencintaiMu sepenuhnya, tiada menduakanmu, hanya Engkau yah hanya Engkau.

Ketika mendapat beberapa tugas kampus yang menurut para mahasiswa tidak mudah diselesaikan, diri ini selalu percaya “Allah selalu bersamaku, bagaimanapun keadaanku, senantiasa mengingatkanku” sekali lagi Allah, terimakasih atas nikmatMu,,”Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah  yang Kamu Dustakan” Terimakasih Ya Robb, maafkan diri ini yang terkadang merasa kurang cukup atas apa yang semua Engkau berikan.

Senantiasa kembali belajar, yah belajar, belajar selalu bersyukur, belajar sabar dan belajar ikhlas.

Melalui tulisan ini, walau terkadang kata-katanya masih banyak yang rancu, tapi tidak ada salahnya diri ini selalu belajar, yah lagi lagi belajar, belajar menulis. Hidup itu selalu belajar, boleh bebas, tapi selalu ingat, hidup itu selalu ada aturan.

 “kalau tak mau diatur, jangan hidup” kata para ahli hukum.

Padahal aturan sesungguhnya adalah untuk memudahkan, memelihara, dan melindungi.

Oleh karena itu hidup tak akan berjalan dengan baik apabila tanpa aturan.

 

Label: | edit post
0 Responses