eta story

MANAJEMEN GAYA JEPANG
Negara Jepang mendapat perhatian khusus dari para industry karena gaya manajemen Jepang atau manajemen gaya Jepang dianggap membawakan keberhasilan Negara Jepang dalam pasca Perang Dunia II. Dalam waktu tidak kurang dari 40tahun Jepang bangkit dari keruntuhan dan bahkan muncul sebagai salah satu pemimpin dunia di bidang perindustrian, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Karakteristik yang menonjol dari manajemen gaya Jepang adalah efektivitas, efesiensi, produktivitas tinggi dan keuletan kerja. Sebenarnya orang Jepang sendiri mengakui bahwa sebagian kesuksesan mereka diperoleh dengan mempelajari teknik dan konsep manajemen barat terutama dari USA.
ELEMEN DASAR MANAJEMEN GAYA JEPANG
Manajemen Jepang berasal dari tradisi ZEN dan SAMURAI, tradisi inilah yang membuat gaya Jepang menjadi unik. Ada 4 elemen (dasar) utama yang membentuk dasar manajemen Jepang yaitu :
1.       Kebersamaan / Kolektivitas dalam kelompok (penjelasannya)
Ini merupakan aspek terpenting dalma budaya Jepang dimana individu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kelompok dan kelompok merupakan unit social yang utama.
Tanpa dukungan kelompok, seorang pemimpin akan sulit mencapi tujuannya. Dalam kelompok terdapat unsure untuk mempertahankan efektivitas dan morals (semangat kerja) anggota kelompoknya.
2.       Kesamaan/ Homogenitas (penjelasannya)
Dibentuk oleh letak geografis yang menyendiri, terpisah dari daratan atau benua lain. Isolasi oleh laut di sekelilingnya pernah membuat Jepang menutup diri dari dunia luar selama berabad-abad dan ini menimbulkan rasa kesamaan, saling pengertian, dan saling mempercayai sesame bangsa Jepang.
Istila ISHIN DENHIN yang berarti  : paham tanpa perlu diucapkan (taoid understanding) atau NAA NAA NI YARU yang berarti tanpa ikatan yang formal, cukup atas dasar kepercayaan, adalah istilah umum yang dipergunakan dalma praktek bisnis sehari-hari.
3.       Falsafah CONFUSIUS (penjelasannya)
Falsafah CONFUSIUS yang sudah  dikontrol Jepang sejak abad ke-4. Falsafah ini diajarkan kepada kaum SAMURAI (kaum pendekar Jepang) selama kurang lebih 300 tahun sampai dengan tahun 1868. Meskipun falsafah CONFUSIUS tidak lagi diajarkan pada sekolah dimasa kini namun falsafah ini telah mengakar dalam keluarga Jepang dan mendasari gaya hidup mereka.
4.       Tingkat pendidikan rakyat Jepang yang rata-rata tinggi (penjelasannya) :
90% penduduk Jepang telah melewati pendidikan tinggi menengah dan 30% pendidikan tinggi di Universitas. Tingkat pendidikan yang tinggi ini merupakan salah satu kunci sukses PENGENDALIAN MUTU DALAM KELOMPOK (QUALITY CONTROL CIRCLES) yang memerlukan penguasaan control statistic dan  teknis persoalan.

CIRI-CIRI MANAJEMEN GAYA JEPANG
1.       Karyawan dihargai sebagai sumber daya utama.
2.       Penghargaan terhadap karyawan yang didukung dengan strategi dan teknik yang khas, diantaranya seperti mempekerjakan karyawan seumur hidup, membentuk budaya dan falsafah organisasi serta menumbuhkan rasa ikut memiliki dalam siri karyawan.
SEDANGKAN TEKNIK-TEKNIK YANG DIGUNAKAN
1.       Sistem promosi yang lambat
2.       System penilaian hasil kerja yang rumit, kerjasama kelompok yang utama, komunikasi terbuka dan pengambilan keputusan yang partisipatif.
3.       Mempekerjakan karyawan seumur hidup (Shushin Koyo).
Adalah mempekerjakan kryawan sejak meninggalkan bangku kuliah sampai dengan waktunya pensiunan. Jaminan ini menumbuhkan rasa tanggung jawab secara penuh dalam diri karyawan terhadap perusahaan, karena itu dari recruitmen karyawan sangat diperhatikan sifat dan karakter karyawan tersebut dan kesetiaan mendapat nilai tertinggi.
System bonus, pedoman dan system kerja kelompok merupakan factor penunjang kesuksesan dalam system karyawan seumur hidup di Jepang.
4.       Sitem Senioritas
System senioritas diterapkan terutama dalam praktek penggajian dan promosi pekerjaan. Promosi dan kenaikan gaji diberikan atas dasar lama masa kerja bukan atas dasar prestasi. Bagi mereka yang benar-benar berprestasi disediakan tugas dan posisi  khsus yang mengarah kejabatan manajerial dan hal ini diketahui oleh semua karyawan.
Label: | edit post
8 Responses
  1. Unknown Says:

    saya teringat cerita paman saya yg bekerja di jepang, beliau bilang "di jepang kesetiaan sangat dihargai, termasuk dalam manajemen perusahaan".
    Nice info :D


  2. eta story Says:

    yeps,,,saling bagi info sob :)
    mkasih juga yee :)


  3. Salam kenal kunjungan pertama nih


  4. Ego Dasa Says:

    pantesan jepang bisa semakmur itu.orang-orangnya pada tekun.beda banget sama Indonesia yang banyak malasnya.


  5. eta story Says:

    @sawawazonline : sama-sama terimakasih
    @ego dafma : seseorang juga mengatakan demikian :)


  6. Red Dexter Says:

    keren artikelx....... btw... tukaran link ya... link anda udah ta pasang... silakan cek disni http://mariopauluspelecolin.blogspot.com/



  7. eta story Says:

    sudah saya follow